Lihat Kanan, Lihat Kiri


Hati-hati jaga pikiran!

Kadang lurus tidak selalu baik 
Ada kalanya baik untuk menengok kanan dan kiri
Sekedar memastikan bahwa kita tak sendiri
Bukan karena kita takut
Hanya saja kadang kita berbuat salah apalagi dalam pilihan.


Source: Tribunnews Jabar (http://jabar.tribunnews.com/2018/08/10/jokowi-maruf-amin-vs-prabowo-sandiaga-uno-di-pilpres-2019-kemana-demokrat-berlabuh di akses pada Sabtu, 11 Agustus 2018 pukul 01:49 WIB)


Saya rasa ungkapan itu cukup tepat untuk menggambarkan kontestasi yang beberapa saat lagi akan berlangsung dan tentunya menghebohkan khalayak ramai. 

Ada yang mati-matian membela satu calon bahkan rela tak bertegur sapa dengan teman, tetangga, saudara bahkan keluarga. Rela berkoar-koar di sosial media seolah calon yang diusungnya adalah yang terbaik. Rela menjadi korban presekusi hanya karena argumen tak berdasar dengan jari tanpa dosa. 

Tapi, kita kadang lupa untuk sekedar melihat calon lainnya. Bukan untuk membandingkan yang satu lebih baik, lebih kaya, lebih berpengalaman atau lebih nasionalis. Tapi, hanya untuk sedikit saja melihat bahwa calon yang selama ini diagung-agungkan, dibanggakan dan dipuja-puja tanpa henti juga manusia. Lebih tepatnya manusia yang berpolitik. 

Berpolitik sama dengan menggunakan topeng. Berbicara hanya pada hasil positif kemudian melakukan kamuflase pada hasil yang negatif dengan menyamarkan kalimat-kalimat yang diucap di depan publik. Itulah politik. Jangan terlalu fanatik karena setiap mereka hanya manusia yang bertopeng. 

Tidak ada yang benar-benar baik pun buruk. Tiap-tiap dari mereka memiliki misi pribadi dan misi sosial yang dibawa dan keduanya tak bisa dipisahkan. 

Kita seharusnya sudah jauh lebih pintar, jauh lebih kritis di tengah derasnya arus informasi. Membaca, memilah dan menentukan pilihan adalah proses panjang yang tak bisa serta merta dipilih hanya karena kharisma. Butuh banyak sekali aspek yang harus ditinjau dari setiap calon. Alangkah lebih baiknya jika kita meredam jari untuk tidak menghina sebelum kita membaca banyak informasi. Kadang saya merasa sedih melihat masyarakat terbodohi oleh demokrasi yang ternodai. 

Bukan sok jadi politisi hanya saja ingin berbagi bahwa biarlah pilihan ada dalam hati dan biatkan sosial media menjadi arena membagi fakta bukan opini apalagi hoax.

Komentar

Postingan Populer